Gw lanjutin lagi ya cerita jalan-jalan ke Iran nya, sebelumnya yang kelewatan bisa baca dulu beberapa cerita terdahulu biar nyambung.
Hello From Shiraz
Iran – Visa on Arrival – Argo
Oh, kamu dari negara teroris?
Selama di Shiraz gw nginep bersama dengan host Couchsurfing, ini pengalaman pertama kali CS-an, Couchsurfing is not my kind of thing tapi khusus perjalanan ke Iran ini banyak banget info yang perlu dicari namun susah untuk ketemu, sampai akhirnya gabung di forum CS jadi solusi karena banyak lokal Iran yang gabung disana.
Dari forum CS gw mendapatkan informasi mengenai penyewaan mobil dan supir, dimana ada salah satu contact CS yang menawarkan jasa tersebut.
Namanya Somy ketika dia memperkenalkan diri, cewek cantik ini menawarkan jasa ayahnya untuk bisa mengantarkan gw kemana aja, karena gw perlu banget dan biaya yang ditawarkan termasuk masih ok ya gw iyain aja langsung, Somy malah nawarin kalau kita jg bisa nginep gratis di rumah orang tua nya itu. Wah ini namanya double bonus, impian terbesar ketika traveling ke Iran adalah berinteraksi dengan orang lokalnya kan ya, sayangnya Couchsurfing di Iran itu dilarang bo, jadilah banyak yang hanya menawarkan untuk ketemu dan ngobrol, tapi banyak juga yang nakal tetap mau menerima tamu.
Kita tiba di rumah Somy disambut dengan hangat oleh seluruh keluarga, maksud seluruh keluarga ya beneran semuanya, ipar, keponakkan, kakak, adik, ayah, ibu , you named it deh, asli gw sampai bingung mana yang Somy, ya namanya juga cuman liat dari profile picture di CS kan, dan orang-orang yang kita temui di rumah itu gak ada yang bisa bahasa Inggris, kita cuman ngobrol pakai bahasa tubuh dan senyum, tapi really gak mengurangi rasa kalau kita seperti langsung diterima di rumah itu.
Ternyata bener aja, Somy nya masih di luar rumah karena masih ada keperluan, sekitar sejaman Somy muncul dengan anak perempuan nya yang juga cantik banget, sungguhlah cewe-cewe Iran ini cantiknya gak ketolongan. Bahasa Inggris Somy cas cus lancar dan dia sangat easy going, berasanya kek ngobrol sama cewe bule yang open minded. Tanpa ragu-ragu Somy dan adik perempuannya yang jg cantik buka kerudung dan menggunakan pakaian rumah yang minimalis saking udara di Iran yang emang panas gak ketolongan, padahal ada tamu cowok kan ya disitu, tp mereka cuek aja, hal itu biasa untuk mereka.
Rumah host gw ini kalau dari luar keliatan kecil dan nyempil tapi pas masuk ke dalam ternyata luas banget, mereka punya 3 tingkat dan ketiganya dengan luas yang sama. Salah satu fakta selama gw di Iran adalah gw hampir gak ngeliat ada kemiskinan disana, bukan saja di kota besar seperti Shiraz dan Tehran tapi juga beberapa kota kecil yang kebetulan kita lewatin, ada beberapa kali ngeliat pengemis tapi mereka bukan orang Iran, melainkan pengungsi dari Syria atau Afghanistan.
Seperti rumah orang tua Somy ini, mereka punya open kitchen, ruangan khusus kalau mau thread mill, shower & heated water, wifi yang cepat dan kamarnya luas-luas banget, yang ngira Iran adalah negara terbelakang, well you are wrong.
Anak Somy yang masih berusia 7 tahun dan sepupunya yang tinggal di rumah itu suka banget ngajak kita keliling rumah ini, dan gw suka banget ngeliat foto-foto tua di dinding mereka dimana perempuan-perempuan di foto tua itu masih bisa pakai baju apa saja yang mereka suka, tanpa paksaan harus menutup kepala dan dress code seperti yang terjadi sekarang ini.
Selama kita ngobrol sama Somy, kakak perempuannya juga ada disitu, tp sayang dia ga bisa bahasa Inggris, jadilah Somy yang menterjermahkan kalau dia ada pertanyaan, seperti apakah kita berdua adalah pasangan yang telah menikah dan apakah kita sudah punya anak, Somy bilang ama kakaknya kalau itu pertanyaan yang privacy untuk ditanyakan bagi beberapa orang, sweet ya, walaupun gw bilang sih itu ga masalah untuk kita karena banyak banget juga pertanyaan yang gw mau tanya ke Somy mengenai Iran dan peraturan-peraturan yang mengikat kebebasan mereka sebagai perempuan. Jawaban lantang dari Somy bikin gw kaget, dia bener-bener perempuan modern yang menghapus image perempuan Iran tradisional yang ada di otak gw saat itu.
Sembari kita ngobrol dengan Somy dan kakak perempuannya, ibu dan ayah Somy merapikan lantai di ruang tamu yang luas itu, lantai rumah yang dilapisi permadani Persia ditutup sementara dengan taplak plastik, lalu di atasnya diletakkan makanan yang menjadi menu makan siang perdana kami di Iran. Kebiasaan makan di Iran ketika di rumah adalah makan bersama di lantai, kebersamaan nya mirip orang Indonesia ya, makan di lantai ala lesehan kek gini ya udah biasa kan ya buat gw, sementara itu persoalan buat suami gw yang ga biasa makan di lantai, duduk di lantai aja dia susah bener karena gak biasa aja tapi dia usahin walaupun kakinya sakit 🙂
Selama di Shiraz kita ga boleh makan di luar, kita mesti makan sama-sama terus sama mereka di rumah apalagi saat itu puasa, rumah makan nyaris gak ada yang buka. Nah kok yang di rumah Somy pada makan? Waini kejutan berikutnya, mereka gak ada yang puasa bo dan jangan tanya kenapa ya karena gw gak tahu juga jawabannya.
Setelah kita makan siang, kita punya waktu bentaran buat tidur siang secara zombie berat bo, kita tiba di Tehran pagi-pagi buta terus mesti nunggu lama juga pesawat ke Shiraz, jadilah tidur siang dirasa perlu banget.
Sore nya kita diajak Somy dan kakaknya untuk jalan-jalan ke Pasar Baru beli tekstil, mereka berdua lagi ikutan kursus menjahit yang diajarin oleh mertua Somy yang emang punya bisnis menjahit, jadi mereka lagi seneng2nya ngejahit baju sendiri.
Somy sendiri sehari-harinya sibuk dengan salon yang dia punya, pekerjaan yang emang cocok dengan profil Somy yang cantik dan modis.
Di Pasar Baru itu kita diajak mampir ke toko milik suami kakak Somy yang menjual alat-alat elektronik, suaminya ini simpatik sekali dan keliatan sayang sama keluarganya, sementara suami Somy belum kelihatan karena katanya sedang ada kerjaan di luar kota.
Beberapa toko di Pasar Baru mencuri perhatian gw karena mereka menjual dekorasi kayu seperti patung-patung kayu yang banyak dijual di Bali, setelah gw tanyakan ke penjualnya ternyata bener aja hampir semua koleksinya diimport dari Indonesia, India dan Thailand.
Keluar masuk toko cari kain yang mereka mau beli di Pasar Baru sebenarnya mengingatkan gw juga akan Pasar Baru di Jakarta yang juga penuh sama toko tekstil yang dijual oleh orang-orang India, gw udah gak tau lagi kapan terakhir ke toko tekstil buat beli kain yang lalu mesti dibawa lagi ke tukang jahit, masih gak sih kebiasaan orang Jakarta kek gitu? Keknya udah jarang kali ya kecuali mau kawinan 🙂
Kehadiran kita berdua disitu sepertinya menarik perhatian orang lokal, ada yang curi-curi pandang, ada juga yang langsung ngedatangin kita dan ngajak ngobrol, belum 24 jam kita di Iran tapi followers Instagram gw langsung nambah aja, iya Instagram dan Telegram di Iran itu ngetop banget, karena Facebook dan Twitter diblokir kan ya disana.
Pertanyaan pertama yang mereka tanya adalah dari mana kita berasal dan bagaimana perasaan kita selama di Iran, lalu berakhir dengan have fun ya di negaraku. Ada juga yang mengajak kita main ke rumah mereka, seandainya kita punya banyak waktu pastilah kita gak bakal nolak. Lalu ada lagi bapak-bapak tua yang ternyata lama di Jerman sebagai pengungsi dan sekarang kembali lagi menghabiskan masa tua di tanah airnya. The sweetest local people ever. Really.
Fakta-fakta seru yang akhirnya kita tahu justru emang baru ketauan setelah kita di Iran, nih ya gw beri tahu lagi satu fakta menarik lainnya, tahukah kamu kalau Iran adalah negara dengan jumlah paling tinggi di dunia dalam hal melakukan operasi hidung. Hah operasi hidung? Bukannya hidung mereka udah ok ok banget tuh ya? Ya iya namanya juga manusia kali ya, ada aja kurangnya.
Jadi selama di jalan itu gw sering banget lihat cewe dengan hidung ditutup dengan kain kasa putih, bukan hanya hidung tapi juga bibir, ternyata mereka ini baru kelar operasi hidung yang entah diapain, dan juga operasi membuat bibir menjadi lebih tebal ala Kylie 🙂
Operasi plastik yang paling terkenal di seantero negeri Iran memang ada di kota Shiraz dan ini ga murah juga, jadilah operasi plastik ini membuat strata sosial seseorang terlihat lebih tinggi.
Waktu gw di Tehran dan ngobrol ngebahas ini sama manager hotel gw di Tehran yang adalah orang Belgia, dia juga amaze banget ngeliat trend operasi plastik ini di Iran, semua staff perempuan yang kerja di hotel itu gak ada yang gak operasi katanya, bahkan housekeeping sekalipun, jadilah mereka bersihin kamar mandi dengan hidup tertutup kasa bekas operasi.
/bersambung

wahhh fakta-fakta mengejutkan lagi tentang Iran ya….menarik banget nih mba. Ditunggu tulisan selanjutnya 🙂
iya Dit, emang deh media itu misleading bener 🙂
Cerita Iran beneran ngingetin saya ke kenalan lama, ngomongin operasi plastik saya ingat saya tanya teman saya ttg perempuan Iran dia bilang cewe Iran itu high maintenance ga tau kenapa padahal saya selalu melihat mereka ini ganteng2 cantik2 tapi ya itu lagi ya namapun manusia selalu ada merasa kurangnya. Saya tunggu dg sabar nih sambungannya 🙂
iya padahal hidungnya udah pada mancung2 ya, tp keknya emang over mancung sih jadi nya keknya mereka mengkikis hidung 😦
Suka deh Mbak sama post ini, bener2 membuka mata kalo ternyata selama ini anggapan tentang Iran banyak yang salah. Beda banget dari bayangan sebelumnya! Dan bikin jadi penasaran mau ke sana juga. Btw, anak2nya cantik banget yaa 🙂
mungkin ini yang namanya the perks of traveling kali ya, kl gak kesana mana tahu kan ya fakta yang sebenarnya 🙂
Baca ini beneran langsung keinget sama teman sekelas bahasa Belanda yg asalnya Iran. Mukanya miriip banget Ayu Azhari, trus yg mencuri perhatian adalah hidungnya, bentuknya baguus. Sekarang jadi mikir, apa itu sdh terjamah operasi plastik 😃 dan karena dia juga pintar bahasa Inggris serta lulusan Master, jadinya aku mikir orang2 Iran juga pintar bahasa Inggris.
orang Persia emang terkenal jago berbahasa dan pemikir Den dari jaman Persian Empire lah, bule2 msh pada tolol, mereka udah bikin kerajaan terbesar di dunia.
Dan mereka ngomong bhs Inggrisnya ga pakai aksen lho, keren bgt emang.
Postingannya menarik banget…. Jadi makin yakin kalau orang-orang Iran itu cantik dan baik-baik banget. Hihihi..
betul sekali 🙂
Apa alasan nya cs di sana di larang terima menginap ??? agama kah ???
kebijaksanaan pemerintah aja sih, mungkin gak mau matiin ladang perhotelan disana juga.
ceritanya makin menarik..nama pasar barunya disana apa mba…apa beneran pasar baru?..:))
mungkin ada nama Persia nya, tapi host ku nyebutnya New Market mulu, karena kl old market nya kan bazaar tuh 🙂
gila kirain korea aja ada operasi plastik kak
Kalo di list nose surgery, malah gak ada Korea di list nya Win, selain Iran, juga orang Brazil yg byk operasi hidung
Huaa, menarik ya. Ternyata Iran itu berbeda dari image-image (negatif) yang ada!!
makanya ke Iran deh Ko, you ll love it !
One daaay!!! 😄
gadis2 cilik itu cantik2 banget ya,
dan aku naksir banget dengan karpetnya hi..hi..
iya mereka cantik2 banget dan lucu. Bener Mond, karpet persia itu emang hits bgt, demikian pun harganya :))
Baik amat si hostnya. Seru ya Fe dapet insights dari locals dan mengalami sendiri bahwa apa yang kita denger itu beda banget.
bener banget mba, senang bgt dpt kesempatan nginep bareng orang lokal dan ngabisin waktu bersama2, udah gitu mereka easy going juga, jadi ditanya apa aja pasti mau jawab, termasuk politik dan agama disana 🙂
Seru sekali ceritanya👍🏼😃 Ditungu lanjutannya..
siap 🙂
padahal idung mereka jarang yang pesek ya:D tetep di oplas biar terlihat perfect, ditunggu cerita seru lainnya nya mb fe, kalau andelin media mainstream apalagi kalo bawa2 agama, nulis iran kayaknya ga ada bagus atau indah2nya serem semua
sama kayak di Turki ya, yg di berita belum tentu faktanya demikian 🙂
Itu host nya baiik banget ya mbak. Pernah denger sih kalo Iran emang tinggi tingkat operasi plastiknya, sama konon juga tingkat operasi kelamin disana gak kalah tinggi.
Hah, operasi kelamin? 😮
nah kalau operasi kelamin blm tahu deh, maksudnya operasi untuk trans genre ?
Hebring juga ya kalau housekeeper atau cleaning service bisa oplas…huhuhu, pengen oplas juga 😬
ke Iran aja Nov, keknya sih murah mungkin ya dibanding negara lain 🙂
seru banget ceritanya 😀 banyak fakta seru, ditunggu kelanjutannya yaa
okieee 🙂
Yang bikin aku tertarik ke Iran itu krn dia negara eksotis kan, mbak.. Dan kyanya masih jarang ya turis Indonesia kesana
sejak ada VOA, byk juga sih kenalanku yg ke Iran, tp emang ga se massive negara lain 🙂
I’m waiting for the next story mba Fe.. Seru!
Foto lebih banyak dong 🙏
Salam Hangat Dari Kota Kami Yang Dingin Dataran Tinggi Gayo
Gimana Kabarnya?Lama Sudah Tak Saling Sapa
Owh jadi itu fakta-fakta tentang Iran, baru tahu aku
thanks atas infonya…
Segitunya ya oplas di sana? Itu idung mo diapain lagi emang? Idungku yang ala kadarnya aja gak bakalan aku oplas… Bukan apa2 sih, takut aja kalo hasilnya malah serem, haha… Nice article , Fe 🙂
Ohemjii.. Cantikk banget dua anak itu 😀
Lah. Padahal mereka kan uda mancung dan cantik cantik banget ya, Mbak. Jadi kayak barbie dong. Hahah 😀
Aku seneng ada yg gak terlalu konservatif gitu. Berasa hidupnya bahagia banget. Toleransi kan harus :3
Aku penasaran banget main ke Iran…
Mengenai bentuk hidung dan mata, beberapa orang Arab disini kok malah bilang bentuk hidungku yang imut manja ini bagus ya dimata mereka 😀 padahal kitanya ngefans banget hidung mancung2 gitu..
Huaaaaaa IRAN! dan CS pula 🙂
Aku menyimak kalimat demi kalimat yang dituliskan. Beruntung banget bisa mendapatkan host sebaik itu ya mbak. Iran sendiri seksi di mataku dan harus coba pelesiran ke sana suatu saat nanti 🙂 amin.